Foto makanan dengan aksesoris rempah |
Soal motret makanan, saya bukan ahlinya. Tapi saya sudah suka dari dulu dan sudah lakukan itu sebelum jadi blogger. Dulu foto makanan yang saya buat hanya untuk dinikmati sendiri. Setelah punya blog, baru saya gunakan untuk bahan tulisan yang akan diposting. Dulu motret sekedarnya. Nggak pikirkan soal seni food photography. Yang penting fotonya jadi dan saya suka, itu sudah cukup. Kalau orang lain juga suka, itu bonus.
Tahun lalu, sejak mulai sering diundang untuk menghadiri acara kuliner di suatu restoran atau rumah makan, saya merasa sudah saatnya tidak boleh lagi motret ala kadarnya. Tidak enak sama pengundang yang memberi bayaran kalau masih sekedarnya. Karena itu, saya mulai membeli kamera dan belajar menggunakannya pelan-pelan. Saya tidak punya guru fotografi. Jadi, saya mencari sendiri ilmunya, entah itu baca-baca artikel di internet atau pun dari buku-buku. Sesekali bertanya pada fotografer betulan. Berhubung saya ini newbie yang belajarnya sedikit demi sedikit, sambil dipraktekkan sedikit demi sedikit, tentu masih jauh untuk disebut jago. Butuh banyak waktu, pengalaman dan jam terbang yang tinggi untuk disebut begitu.
Soal job motret makanan, jangankan bercita-cita, terlintas di pikiran pun tidak. Tapi kenyataannya, hal yang tidak saya pikirkan itu kini datang menghampiri. Bagi seorang fotografer, pasti girang ditawari job. Kalau saya, yang ada jadi meriang hihi *kompres kening*
Artikel untuk belajar motret makanan:
Tahun lalu, sejak mulai sering diundang untuk menghadiri acara kuliner di suatu restoran atau rumah makan, saya merasa sudah saatnya tidak boleh lagi motret ala kadarnya. Tidak enak sama pengundang yang memberi bayaran kalau masih sekedarnya. Karena itu, saya mulai membeli kamera dan belajar menggunakannya pelan-pelan. Saya tidak punya guru fotografi. Jadi, saya mencari sendiri ilmunya, entah itu baca-baca artikel di internet atau pun dari buku-buku. Sesekali bertanya pada fotografer betulan. Berhubung saya ini newbie yang belajarnya sedikit demi sedikit, sambil dipraktekkan sedikit demi sedikit, tentu masih jauh untuk disebut jago. Butuh banyak waktu, pengalaman dan jam terbang yang tinggi untuk disebut begitu.
Soal job motret makanan, jangankan bercita-cita, terlintas di pikiran pun tidak. Tapi kenyataannya, hal yang tidak saya pikirkan itu kini datang menghampiri. Bagi seorang fotografer, pasti girang ditawari job. Kalau saya, yang ada jadi meriang hihi *kompres kening*
![]() |
Perlengkapan motret ala kadarnya: Tripod, Canon EOS 70D lens 50mm 1.8, dan laptop (remote shooting) |
Artikel untuk belajar motret makanan:
Remote shooting itu maksudnya apa, Mbak?
BalasHapusMotret dari laptop, Lia. Hehe apa ya namanya? Mbak juga ga tau haha
HapusPokoknya mencet tombol jepretnya dari laptop, bukan dari kamera :D
asiiiik,, sudah jadi fotografer :)
BalasHapusAaaaah....belum nih. Ajarin aku ya Mas Yopie...
HapusBlog ini buanyaaaaak ilmunya suka suka sukaaaa ")
BalasHapusaku mau dong diajarin motret yg bagus mbak, dari HP aja tapi ya, krn ga punya kamera :)
BalasHapusAjariin aku mba, kameraku nikon niih, blm bisa bisa pake nya huhuu
BalasHapus